Tuesday, 7 April 2009

BRASILIA (City Of Landing Bird)

BRASILIA
KOTA BURUNG MENDARAT

Ide membangun Brasilia sebagai sebuah ibukota Brazil yang baru, sudah muncul sejak tahun 1823, saat negeri itu masih dipimpin oleh Kaisar Dom Pedro I. Konsepnya sendiri sudah matang pada tahun 1891, tapi tak kunjung terlaksana, antara lain karena alasan politik dan dana. Baru setelah negeri itu menujadi republik, di masa pemerintahan Presiden Juscelino Kubitschek, realisasinya dimulai dengan sebuah sayembara.

Lucio Costa menang sebagai perencana kota. Gedung-gedung pemerintah dirancang Oscar Niemeyer, dan lenskap oleh Roberto Burle Marx. Pengerjaannya makan waktu 41 bulan, mulai tahun 1956 sampai 1960, dengan mendatangkan ribuan pekerja dari seluruh negeri, yang disebut candangos. Setiap bagian kota juga digarap secara apik dengan melibatkan seniman-seniman Brazil. Wajar jika UNESCO menetapkannya sebagai situs warisan dunia.

Berada pada ketinggian 1.172 mdpl dengan luas 5.802 km2, pembagian kawasan di Brasilia tampak seperti pesawat terbang atau burung yang mendarat. Baigan kepala menjadi pusat pemerintahan dan diapit saya kiri dan kanan sebagai kawasan pendukung. Idenya sendiri sebenarnya adalah bentuk salib, yang melambangkan possession.

Saar ini rupanya Brasilia juga tidak kuat menahan arus urbanisasi. Kota yang dirancang hanya untuk 500.000 penduduk, kini telah dihuni 2,5 juta orang. Beberapa kawasan mulai padat, tempat parkir sulit didapat. Padahal banyak yang menyebut hidup di sebuah kota "terisolir" seperti ini ( karena hanya terkait pemerintahan) rasanya garing, membosankan. Tak heran jika di akhir pekan, banyak warganya yang memilih berlibur ke luar kota (sama deng kaya warga Jakarta... heheheheh)

Intisari Juni 2008